MAKASSAR - Bursa calon Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT) mulai menghangat jelang Musyawarah Besar (Mubes) II di Hotel MaxOne Makassar, Minggu (09/06).
Sejumlah figur disebut-sebut berpotensi memimpin paguyuban warga diaspora asal Kabupaten Luwu Timur tersebut.
Diantaranya adalah dua orang bergelar Profesor atau guru besar. Mereka adalah Prof Jasruddin atau yang akrab disapa Prof Jas dan Prof Supardin.
Prof Jas, Ketua Majelis Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) dipandang figur terkuat yang bakal menggantikan Ketua KKLT sebelumya, yakni Prof Mansjur Nasir.
"Kalau mengikuti tradisi sebelumnya bahwa yang jadi Ketua adalah Profesor, maka saya kira figur Prof Jas jadi salah satu yang paling diperhitungkan, " kata Asri, Steering Committee (SC) Mubes II KKLT dikutip MaliliPos.com, Jumat (07/06/2024).
Pasalnya, lanjut Asri, tidak banyak guru besar yang berasal dari Luwu Timur. "Baru beberapa orang Profesor yang berasal dari Lutim. Yang muda-muda itu seperti Prof Jasruddin, atau Prof Supardin, " kata Asri.
Diketahui saat ini Prof Supardin tengah menjabat Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Kabupaten Gowa.
"Prof Supardin itu Ketua KKLR Gowa. Jadi yang masih relatif kosong adalah Prof Jasruddin, " jelas Asri yang juga Sekretaris BPW KKLR Sulsel itu.
Saat dikonfirmasi, Prof Jasruddin justru mempersilahkan kepada siapa pun yang berminat menjadi Ketua KKLT.
"Kalau ada yang berminat (jadi Ketua KKLT), itumi saja (yang didorong), " katanya, Sabtu (08/06) petang.
Kendati demikian, Prof Jas juga tak bisa menolak jika diamanahkan oleh peserta Mubes KKLT.
"Kalau saya diamanahkan dan sesuai prosedur, saya akan laksanakan. Insya Allah, " ujar mantan Koordinator KOPERTIS Wilayah IX Sulawesi itu.
Sementara itu Prof Supardin juga tak mau ketinggalan. Guru Besar IAIN Sultan Alauddin Makassar itu secara gamblang menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua KKLT.
"Saya siap jadi kandidat (Ketua KKLT), ” ungkapnya melalui pesan singkat kepada awak media ini, Sabtu (08/06) malam.
Menurutnya, KKLT merupakan paguyuban yang memerlukan pengabdian dan pengorbanan. Sehingga jika orang yang tidak biasa berorganisasi kedaerahan, kata Prof. Supardin, pasti ada saja yang kurang menerima.
Baca juga:
Lahan Sawah di Pangkep Dilahap Sijago Merah
|
"Kita siap mengabdikan diri dan memperbanyak silahturahmi, baik internal organisasi maupun eksternal. Insya Allah berkah, ” terang Prof. Supardin.
Selain dua Profesor, bursa kandidat Ketua KKLT pada Mubes II kali ini juga diramaikan oleh nama-nama lain seperti Baharuddin Solongi (Koordinator SC Mubes), Zaenal Ibrahim (Kadishub Kota Makassar), Abdul Azis (SC) dan beberapa lainnya. (*/)